Kamis, 21 Juni 2018

Snorkeling

Field Trip Medan-Banda Aceh-Sabang salah satu perjalanan yang menyeramkan karena menghabiskan waktu tempuh kurang lebih 16 jam mengendarai Bus pariwisata yang kampus kami sediakan yang seharusnya adalah milik dari mahasiswa prodi Manajemen Usaha Perjalanan dalam mendukung proses pembelajaran.Lain lagi waktu tempuh yang kami lalui mengendarai kapal cepat kurang lebih 45 menit dan kepulangan kami mengendarai kapal lambat yang kurang lebih menyita waktu selama 2 jam.
Tapi semua itu terbayar dengan keindahan yang ada di Sabang,meskipun kaki membengkak dan tidak mandi sore tapi kami menikmatinya.Mulai dari pelabuhan Ulee Lheue mendengarkan suara ombak bagian dari mengembalikan rasa lelah kepada kebahagian.Yang paling menguntungkan adalah Dosen pendamping kami adalah Dosen yang memang paham benar apa itu perjalanan.
Sampai di Sabang kami mengunjungi Anoi Hitam yang adalah bagian dari sejarah ini merupakan benteng tempat Jepang bersembunyi sekaligus berjaga-jaga pada lawan.Sesudah berkunjung dari sana kami melakukan check-in hotel yang kebetulan hotel tersebut langsung berhadapan dengan pantai.Kami memiliki waktu luang sebelum makan malam berlangsung untuk menikmati suara ombak.
Keesokan harinya kami menyebrang ke Pulau Weh menaiki kapal kaca yang dari kapal tersebut kami dapat melihat biota laut.Sesampainya disana kami melakukan snorkeling yang merupakan kegiatan inti yang paling kami nantikan,disana kami dapat langsung bercengkramah dengan biota laut.Snorkeling membawa kita kepada dunia lain yang penuh dengan warna.Kelompok kami adalah kelompok yang paling lama naik kepermukaan untuk makan siang karena menikmati keindahan laut tersebut.
Hari ketiga sebelum kami pulang kami melakukan city tour di Banda Aceh.Melihat sejarah peniggalan bagaimana Aceh dihantam dengan tsumami pada tahun 2004.Masuk kedalam Museum dan menyaksikan video bagaimana hancurnya Aceh juga bagian dari menggugah hati kita untuk kita lebih banyak bersyukur.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar